Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan memiliki pemandangan alam yang patut dilihat oleh wisatawan saat berlibur di Bali. Salah satu pemandangan yang bisa dilihat selama berada di desa wisata tersebut adalah pemandangan sawahnya.
“Di Jatiluwih bisa melihat pemandangan alam dan para petani lokal yang melakukan aktivitas sehari-hari seperti menanam padi, serta melihat air terjun,” kata Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, I Nyoman Nuarta.
Pada 29 Juni 2020, Google Doodle menampilkan keindahan subak yang juga dikenal sebagai sistem irigasi tradisional sawah di Bali. Keindahan subak di Bali membuatnya menjadi salah satu tempat yang kerap dikunjungi wisatawan.
Subak Desa Jatiluwih merupakan warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2012. Subak adalah sesuatu yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Tidak heran jika Subak Jatiluwih terlihat indah karena ditangani oleh masyarakat setempat yang sudah ahli. Berkunjung dan berfoto-foto di sana mungkin akan memberi pengalaman yang menarik tersendiri. Selain karena pemandangan sawah yang indah, namun sistem irigasinya memiliki nilai tersendiri.
Adapun nilai yang dimaksud adalah nilai agama Hindu termasuk Tri Hita Karana atau falsafah hidup harmonis antara Tuhan, manusia, dan alam. Sambil menikmati persawahan terasering yang masuk dalam sistem pengairan subak, wisatawan juga bisa melihat hamparan perbukitan dan pepohonan rindang di sekitarnya.