Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
Example 970x250
Wisata

Jelajahi Keunikan yang ada di Taman Nasional Baluran

×

Jelajahi Keunikan yang ada di Taman Nasional Baluran

Share this article
Taman Nasional Baluran
Example 468x60

Taman Nasional Baluran adalah salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Namanya diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.

Awalnya, kawasan taman nasional ini ditetapkan sebagai hutan lindung pada tahun 1930 oleh Direktur Kebun Raya Bogor yang bernama K.W. Dammerman. Statusnya kemudian diubah menjadi suaka margasatwa oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 25 September 1937.

Example 300x600

Penetapan ulang sebagai suaka margasatwa diadakan oleh Menteri Pertanian dan Agraria melalui Surat Keputusan Nomor. SK/II/1962 tanggal 11 Mei 1962. Status taman nasional diperoleh pada tanggal 6 Maret 1980 oleh Menteri Pertanian dan dikukuhkan lagi pada tahun 1997 oleh Menteri kehutanan. Luas lahannya seluas 25.000 ha.

Taman Nasional Baluran berbatasan dengan Selat Madura di utara, Selat Bali di timur, Desa Wonorejo dan Sungai Bajulmati di selatan dan, serta Sungai Klokoran dan Desa Sumberanyar di barat. Wilayahnya dibagi menjadi zona inti seluas 12.000 Ha, zona rimba seluas 5.537 ha, zona pemanfaatan intensif seluas 800 Ha, zona pemanfaatan khusus seluas 5.780 Ha, dan zona rehabilitasi seluas 783 Ha.

Pengelolaannya dibagi dua menjadi Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Bekol dan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Karangtekok. Seksi wilayah I meliputi sanggraloka Bama, Lempuyang dan Perengan. Sedangkan seksi wilayah II meliputi sanggraloka Watu Numpuk, Labuhan Merak dan Bitakol.

Gerbang untuk masuk ke Taman Nasional Baluran berada di 7°55’17.76″S dan 114°23’15.27″E. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.

Taman Nasional Baluran secara geologi terbagi menjadi tanah pegunungan dan tanah dasar laut. Kondisi tanah pengunungan terdiri dari tanah vulkanik yang berbatu-batu. Lereng gunung cukup tinggi dan curam. Beberapa tanah pegunungani juga berjenis tanah aluvial yang dalam di dataran rendah. Sedangkan tanah dasar laut hanya ada di dataran pasir sepanjang hutan bakau.

Di dataran rendah, setengah luasnya merupakan tanah hitam yang ditumbuhi rumput sabana. Tanah hitam ini membentuk daerah yang subur dan mengandung banyak mineral. Di dalam tanah kekurangan bahan organik sehingga kondisi fisik tanaman kurang baik dan berpori.

Taman Nasional Baluran sebagian besar merupakan sabana. Ekosistem tidak stabil dan menyesuaikan dengan iklim dan margasatwa. Ketinggian daratannya terbagi menjadi tanah datar, tanah bergelombang dan tanah terjal. Tanah yang datar memiliki ketinggian antara 0-124 mdpl.

Tanah yang bergelombang memiliki ketinggian 125-900 mdpl. Sedangkan tanah yang terjal memiliki ketinggian lebih dari 900 mdpl. Batu karang yang terjal terhampar pada garis pantai di Mesigit, Balanan dan Montor. Luas tanah datar sekitar 1.500-2.000 ha di bagian tenggara, yaitu sabana Bekol, Semiang dan sekitarnya. Tanah bergelombang mencakup daerah sekitar 8000 ha, yaitu sabana Balanan, Kramat, Talpat, Labuhan Merak, Air Tawar, Karangtekok dan sekitarnya.