Learning Extreme Weather Event Over The Indonesia Maritime Continent atau LESus merupakan sistem informasi yang fokus pada pembuatan formulasi umum mengenai peristiwa-peristiwa ekstrem di atmosfer-laut dan kedua interaksinya yang tidak mempertimbangkan waktu dan ruang dalam perubahan iklim.
Hal ini diterangkan oleh peneliti BRIN Erma Yulihastin pada acara BRIEF yang diselenggarakan secara daring, Jumat (27/10). Ia mengatakan bahwa LESus merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan oleh peneliti BRIN dalam mengkaji cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia.
Erma lebih lanjut menerangkan bahwa kolaborasi riset dalam mengembangkan LESus ini melibatkan berbagai entitas dan organisasi yang mumpuni sehingga dapat mendukung pengembangan riset ini.
“Pihak-pihak yang berkolaborasi dalam hal ini dalam proses penjajakan kolaborasi diantaranya adalah ITB sebagai universitas yang mempunyai program studi oseanografi dan meteorologi. Fudan University, UNSW Sydney Australia, Miami University, Maryland University, FIO China, dan juga ada beberapa organisasi yang sedang kami inisiasi untuk pembentukan LESus ini,” terangnya.
Ia menyampaikan bahwa riset sain atmosfer dapat bermanfaat untuk mendukung berbagai sektor pembangunan apalagi sekarang ini kondisinya adalah pemanasan global di mana bumi sudah meningkat lebih dari 1,5 derajat celcius.
“Riset ini bertujuan untuk mendukung sektor-sektor pembangunan maka kami di BRIN membuat sebuah produk yaitu yang disebut dengan Decision Support System yang tidak hanya sekedar sebuah aplikasi atau sistem informasi tetapi sistem di belakang layarnya itu mengandung banyak sekali ilmu-ilmu atau teknologi-teknologi kunci dan paling mutakhir di bidang ini,” jelas Erma.
LESus sendiri menurut Erma mempunyai tugas yaitu menentukan key location, yaitu lokasi-lokasi kunci yang harus kita observasi secara terus-menerus karena wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah yang sangat strategis untuk bisa membangkitkan cuaca ekstrem secara skala meso, yaitu itu antara 2 kilometer sampai 2000 kilometer.
“Kita juga harus memasukkan section yang aplikatif disitu sehingga para stakeholder atau pemerintahan bisa dengan mudah memahami apa yang akan dilakukan, misalnya bagaimana implementasinya pada infrastruktur, bagaimana efeknya terhadap pertanian, bagaimana efeknya terhadap perikanan. Implementasi pada sektor-sektor itu sebenarnya sebagai salah satu tujuan dan salah satu target luaran dari adanya LESus,” pungkas Erma.