Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
Example 970x250
SejarahWisata

Mengenal Sejarah Museum Sepuluh November

×

Mengenal Sejarah Museum Sepuluh November

Share this article
Sepuluh November
Example 468x60

Museum Sepuluh Nopember didirikan atas usulan dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Tujuan dibangunnya museum ini adalah sebagai penunjang keberadaan Monumen Tugu Pahlawan yang lebih dulu didirikan pada tanggal 10 November 1951.

Museum Sepuluh Nopember mulai dibangun pada 10 November 1991 dan selesai pada 19 Februari 2000. Peresmian Museum Sepuluh Nopember dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia ke-4,KH. Abdurrahman Wahid yang kerap disapa Gus Dur.

Example 300x600

Bangunan ini menempati lahan luas sekitar 1.000 meter persegi, atau seperlima dari lahan Tugu Pahlawan. Bentuk museum ini berupa limas atau piramida yang sekilas mirip dengan monumen Louvre yang ada di Perancis. Keunikan museum ini adalah bagian bangunan yang terlihat seperti terpendam di dalam tanah, dan hanya terlihat bagian atapnya saja yang muncul di permukaan tanah.

Hal ini karena Museum Sepuluh Nopember berada pada kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah di areal Kompleks Tugu Pahlawan. Bentuk desain Museum Sepuluh Nopember tersebut ternyata memiliki tujuan khusus yaitu supaya tidak mengganggu pemandangan Tugu Pahlawan.

Koleksi Museum Sepuluh Nopember Museum Sepuluh Nopember terdiri dari dua lantai yang didalamnya menyimpan benda-benda bersejarah yang terkait dengan dengan peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Di lantai 1, pengunjung akan menemukan berbagai diorama dan patung yang menggambarkan perjuangan rakyat Surabaya ketika melawan tentara Inggris.

Salah satu diorama menunjukan peristiwa ikonik di mana Bung Tomo tengah berada di dekat sebuah radio jadul miliknya yang menjelaskan asal suara rekaman pidato yang berhasil menggerakkan semangat para pejuang Surabaya untuk melawan Sekutu.

Di lantai 1, pengunjung akan menemukan beberapa peninggalan senjata yang kala itu digunakan untuk berperang, mulai dari senjata laras panjang, pistol, sampai keris dan pisau. Koleksi utama Museum Sepuluh Nopember yaitu suara pidato Bung Tomo (Sosiodrama), radio peninggalan Bung Tomo, senjata-senjata otomatis peninggalan masa peperangan, mobil Bung Tomo.

Dalam museum ini juga tersimpan benda-benda peninggalan H.R Muhammad Mangundiprojo, perwira militer Indonesia yang ikut serta dalam Pertempuran Surabaya. Selain itu, Museum Sepuluh Nopember juga telah menggunakan teknologi hologram yang bisa menampilkan visualisasi tiga dimensi untuk menjelaskan dokumenter sejarah.