Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
Example 970x250
Teknologi

Mengenal Tantangan Aktivitas Fisik Anak di Era Digital

×

Mengenal Tantangan Aktivitas Fisik Anak di Era Digital

Share this article
Era Digital
Example 468x60

Banyak hal yang diuntungkan masyarakat dalam era digital saat ini. Namun di balik berbagai kebaikannya, tersembunyi tantangan kesehatan bagi anak-anak. Hal itu menjadi kekhawatiran bagi sejumlah orangtua akan gaya hidup anaknya. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, American Academy of Pediatrics (AAP) telah merumuskan panduan yang sangat rinci, yang menyarankan agar anak-anak terlibat dalam aktivitas fisik minimal 60 menit setiap harinya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rini Sekartini mengatakan aktivitas fisik bukanlah hanya sekadar kegiatan yang menyenangkan, tetapi merupakan kebutuhan esensial dalam memastikan kesejahteraan holistik anak-anak. “Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik, anak-anak membangun fondasi untuk memahami dan menghargai tubuh mereka. Ini bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga tentang membangun koneksi emosional dengan diri mereka sendiri, serta memperkaya kemampuan sosial mereka melalui interaksi dengan teman sebaya,” papar Rini.

Example 300x600

Meski begitu, Rini memperingatkan akan keselamatan. “Dunia ini penuh dengan tantangan dan risiko. Dalam konteks aktivitas fisik, ini berarti kita harus proaktif dalam memastikan anak-anak kita berada dalam lingkungan yang aman, dengan peralatan yang sesuai dan pengawasan yang memadai,” ujarnya.

Menggali lebih dalam tentang perkembangan anak-anak, khususnya di usia 1-4 tahun, Rini menjelaskan betapa pentingnya setiap gerakan dalam perkembangan motorik. “Setiap langkah, setiap jatuh bangun di usia ini adalah proses belajar yang berharga. Melalui berbagai aktivitas fisik, mereka tidak hanya membangun kekuatan otot, tetapi juga mengembangkan koordinasi, keseimbangan, dan persepsi mereka terhadap dunia,” ungkap Rini.

Saat remaja, kata Rini, dinamikanya menjadi jauh lebih kompleks. Aktivitas fisik bukan hanya sebagai sarana untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi alat penting dalam mengelola tekanan emosional, menghadapi perubahan hormon, dan menavigasi tantangan sosial. “Aktivitas fisik dapat menjadi benteng pertahanan mereka, memberikan pelarian yang sehat dari tekanan sehari-hari, serta membangun mentalitas yang tangguh dan rasa percaya diri yang diperlukan untuk menghadapi dunia,” jelas Rini.

Dengan demikian, AAP dengan tegas menggarisbawahi aktivitas fisik bukanlah sekadar kegiatan tambahan, tetapi merupakan elemen kunci dalam kesejahteraan, perkembangan, dan pertumbuhan anak-anak di era digital. Oleh karena itu, dalam upaya mempersiapkan generasi mendatang yang seimbang dan berkualitas, penting bagi kita semua—baik sebagai orangtua, pendidik, maupun masyarakat luas—untuk berkolaborasi dan memastikan bahwa aktivitas fisik tetap menjadi prioritas utama dalam kehidupan anak-anak kita.