Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
Example 970x250
Budaya

Sejarah Museum Negeri Aceh

×

Sejarah Museum Negeri Aceh

Share this article
Museum Negeri Aceh
Example 468x60

Museum Aceh adalah salah satu museum tertua di Indonesia, dengan usia lebih dari 100 tahun. Museum ini terletak di Jalan SA Mahmudsyah, Kota Banda Aceh, dan memiliki sejarah yang kaya sebagai bagian dari warisan budaya Aceh.

Awalnya, bangunan ini adalah Rumah Tradisional Aceh atau “Rumoh Aceh.” Bangunan ini sebenarnya berasal dari Paviliun Aceh yang awalnya dipamerkan dalam “Pameran Kolonial” di Semarang pada tahun 1914, antara tanggal 13 Agustus hingga 15 November.

Example 300x600

Paviliun Aceh ini memamerkan banyak koleksi yang sebagian besar dimiliki oleh FW Stammeshaus, kurator pertama Museum Aceh. Di antara koleksinya, terdapat barang-barang pusaka milik tokoh-tokoh Aceh.

Setelah Indonesia merdeka, museum ini menjadi milik Pemerintah Aceh. Pada tahun 1969, museum ini dipindahkan ke lokasi saat ini di Jalan SA Mahmudsyah atas inisiatif Panglima Kodam I, Brigjen Teuku Hamzah Bendahara.

Selanjutnya, pada tahun 1975, pengelolaannya diserahkan kepada Departemen Kebudayaan dan Pendidikan. Statusnya pun dinaikkan menjadi “Museum Negeri Aceh” pada tahun 1980.

Pada tahun 2000, pengelolaan museum ini kembali berpindah tangan, kali ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Aceh, dan statusnya tetap sebagai museum negeri.

Lokasi
Objek wisata ini berlokasi di Jalan Sultan Mahmudsyah Nomor 10, Peuniti, Baiturrahman, Kota Banda Aceh.

Karena letaknya yang sangat sentral di pusat kota, museum ini sangat dekat dengan berbagai tempat kuliner terkenal di Aceh.

Detikers memiliki beberapa pilihan transportasi untuk mencapai objek ini, dapat menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi sendiri.