Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bakal muncul sebagai teknologi paling transformatif yang akan mendominasi tren teknologi pada 2024 mendatang. Bahkan, perusahaan teknologi terkemuka IBM memperkirakan, potensi nilai bisnis dari AI mencapai sebesar US$16 triliun pada 2030. “Menguatnya market size AI Generatif di Indonesia sebesar 24,4% pada tahun 2023 dengan jumlah US$212,6 juta,” kata Roy Kosasih, President Director IBM Indonesia
Dilansir dari Mediaindonesia.com Roy Kosasih Sebutkan AI sudah bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan. Kecerdasan buatan sudah mendorong pertumbuhan dan membantu permasalahan tantangan yang paling mendesak, seperti sektor bisnis didalamnya mencakup kesehatan, manufaktur, makanan, hingga perubahan iklim. “Pemimpin yang memahami cara memberdayakan orang-orang di timnya dengan AI generatif akan memiliki dampak berganda pada bisnis atau organisasi,” jelas Roy.
Terkait hal itu, Roy mengatakan, IBM membuka IBM Academy for Hybrid Cloud dan AI untuk membantu mempercepat aspirasi Roadmap Ekonomi Digital Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan keterampilan teknis teknologi dan profesional di Asia Tenggara.
Roy Kosasih juga mengungkap 5 tren teknologi pada 2024
1. AI bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan Tiga dari empat pemimpin perusahaan menyatakan bahwa dominasi dalam persaingan bisnis bergantung pada kepemilikan teknologi AI generatif yang paling mutakhir. Meskipun demikian, lebih dari 60% organisasi secara keseluruhan belum merumuskan pendekatan yang konsisten dalam menerapkan AI generatif di seluruh perusahaan. Tahapan krusial dalam mewujudkan visi AI yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Untuk memimpin dengan pendekatan AI yang bertanggung jawab para eksekutif dan organisasi perlu mengambil inisiatif dengan mengedepankan nilai-nilai terbaik yang dimiliki manusia, seperti kebijaksanaan, etika, dan perhatian terhadap kepentingan pemangku kepentingan.
2. AI gantikan peran orang yang tidak menggunakan AI Pada tahun 2024 dampak dari AI generatif akan dirasakan di hampir semua peran dan tingkatan dalam suatu organisasi. Sebanyak 77% pekerja tingkat entry diperkirakan akan mengalami pergeseran dalam tugas pekerjaan mereka menjelang tahun 2025 dan hal ini juga berlaku untuk lebih dari satu dari empat eksekutif senior. Kesuksesan dalam mengadopsi AI sangat tergantung pada tingkat keterbukaan tim terhadap penggunaan perangkat dan aplikasi AI baru. Para CEO memproyeksikan bahwa sekitar 40% dari anggota tenaga kerja mereka perlu memperbarui keterampilan mereka saat menerapkan AI dan otomatisasi dalam jangka tiga tahun ke depan. Pekerja juga harus dapat mempercayai kemampuan rekan AI baru mereka untuk menjalankan tugas pekerjaan yang diberikan.
3. Data akan menjadi alat pengambilan keputusan Data adalah pilar kehidupan bagi setiap organisasi. Informasi ini dimanfaatkan oleh berbagai departemen untuk merumuskan strategi, membuat keputusan operasional, dan menggalakkan inovasi. Kepercayaan terhadap data menjadi semakin krusial, tetapi bukan hanya terkait dengan integritas data itu sendiri. Penting juga untuk memastikan bahwa semua data yang dimiliki aman dan terlindungi. Organisasi yang berhasil menghasilkan nilai dari data besar yang dapat dipercaya dan berkualitas tinggi akan mengalami peningkatan dua kali lipat dalam Return on Investment (ROI) dari kemampuan kecerdasan buatan (AI) mereka dibandingkan dengan organisasi yang tidak menerapkan pendekatan tersebut. Dengan keunggulan ini, bukanlah hal yang mengejutkan bahwa pada tahun 2024 data bukan lagi hanya masalah teknologi semata, melainkan menjadi suatu keharusan bisnis dengan signifikansi strategis yang sangat besar.
4. Model operasi beradaptasi terhadap situasi Membangun model operasi yang dapat beradaptasi seiring waktu melibatkan pelatihan model kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pola dari data eksternal yang bersifat tidak terstruktur. Dengan menggabungkan pola internal dan prinsip-prinsip manajemen organisasi, bisnis dapat menciptakan fleksibilitas yang memungkinkan mereka mengatasi perubahan dan merespons dengan cepat bahkan hampir secara real-time. Pada tahun 2024 kemampuan dasbor AI generatif semakin berkembang memberikan tingkat kecanggihan yang lebih tinggi. Ini memungkinkan organisasi untuk memiliki visibilitas yang lebih baik dan merespons secara cepat terhadap berbagai risiko yang terus berkembang.
5. Ekosistem bukan bagian dari strategi, tapi mereka adalah strateginya Ketika perusahaan berhasil membangun kepercayaan dengan pelanggan mereka, ekosistem dapat menjadi keuntungan atau juga dapat menjadi bumerang. Pada tahun 2024 terjadi evolusi pada ekosistem di mana entitas-entitas yang sebelumnya terpisah bersatu untuk mencapai tujuan yang mungkin berbeda namun sejalan. Inovasi terbuka menjadi faktor kunci yang erat terkait dengan pertumbuhan pendapatan. Strategi ekosistem yang diterapkan disebut sebagai inovasi terbuka. Pertumbuhan pendapatan di antara para pemimpin inovasi terbuka telah mencapai peningkatan sebesar 59% lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.
Namun, untuk memastikan kesuksesan inovasi terbuka, aliran data harus dapat berlangsung dengan bebas dan aman di seluruh ekosistem. Artinya keberhasilan inovasi terbuka tidak hanya tergantung pada kerjasama antar entitas dalam ekosistem, tetapi juga pada bagaimana data dapat bergerak secara efisien dan terjamin keamanannya di seluruh jaringan tersebut. Ini menunjukkan pentingnya keamanan dan kelancaran aliran data sebagai fondasi utama bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dalam ekosistem bisnis.