Sudah bukan rahasia bila Jeneponto terdiri atas beberapa area kurang subur, sehingga lahan tandus satu ini pun dipenuhi bebatuan. Anda bisa melihatnya di sepanjang garis pantai yang menyuguhkan gugusan batuan karst ini. Tak hanya itu, pesisir selatan dari Sulawesi Selatan ini juga menyuguhkan banyak stepa atau padang rumput dengan kuda sebagai hewan yang mendominasi di dalamnya. Fenomena ini membuatnya kurang diminati oleh masyarakat.
Akan tetapi, saat ini telah hadir daya tarik unik untuk para wisatawan yang berkunjung yaitu gugusan batu karst. Batu ini diperkirakan telah berusia ratusan tahun, tetapi mengalami perubahan bentuk karena hantaman ombak yang sangat besar. Dengan begitu, gugusan batu karst ini membentuk menyerupai tanaman dan hewan. Sekilas, Anda dapat melihat gajah dan jamur di sepanjang pesisir pantai selatan tampak berdiri megah dan kokoh.
Bebatuan ini memiliki daya tarik unik lainnya, yaitu terdapat gua gua kecil di dalamnya. Anda bisa masuk ke dalamnya untuk melihat ruangan sempit yang dulunya sempat dipakai saat Agresi Militer Kolonial. Dapat dibayangkan kondisi mencekam yang membuat banyak orang pribumi harus menyelamatkan diri dari serangan di tempat yang sempit dan gelap. Area ini pun layak disebut sebagai bukti sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa silam.
Kawasan tandus satu ini tidak ditumbuhi banyak pohon, sehingga tampak cukup gersang dan hanya ada gugusan batuan. Oleh sebab itu, para pengunjung dapat berfoto dengan sangat leluasa di tempat ini. Anda dapat mengambil foto dengan latar bebatuan yang cukup eksotis. Dilengkapi lanskap pendukungnya, yaitu pesisir pantai dengan ombak besar yang mampu menerjang batuan karst. Anda bisa mengambil potret alam tersebut bila beruntung.
Tak hanya mengabadikan ombak pantai dan bebatuan, Anda juga dapat berkunjung ke area ini untuk berburu suasana sunset. Menjadi pantai dengan panorama matahari terbenam yang sangat cantik, sehingga banyak orang berkunjung ke tempat ini hanya untuk mencari momen saat langit berubah menjadi jingga hingga gelap. Anda bisa melihat secara langsung saat matahari secara malu malu beranjak ke ufuk barat hingga benar benar tenggelam ditelan lautan.
Yang tidak kalah menarik, Anda bisa menjadikan tempat ini sebagai penantang untuk diri sendiri. Jalan yang ditempuh cukup sulit karena kontur jalan bebatuan dan harus mendaki lebih dulu. Bagi para pecinta aktivitas outdoor dan petualangan, tampaknya lokasi satu ini sangat tepat untuk menantang diri sendiri. Para pengunjung dipastikan tidak akan menyesal karena panorama yang ditawarkan sangat eksotis dan cantik, sehingga seluruh lelah terbayar tuntas.
Tempat wisata yang ada di Kecamatan Bangkala ini menyuguhkan batu purbakala yang telah berusia ratusan tahun. Bahkan bentuknya pun telah berubah banyak karena proses alami dari hempasan ombak pantai. Akan tetapi, sebelumnya belum dilirik sebagai kawasan wisata yang potensial di pedalaman Jeneponto. Oleh sebab itu, tak banyak fasilitas yang tersedia untuk para wisatawan karena memerlukan proses pengelolaan dari pemerintah setempat atau masyarakat.
Akan tetapi, para wisatawan tak perlu khawatir terkait air bersih dan toilet karena telah tersedia di kawasan satu ini. Anda bisa membersihkan diri selepas bermain air atau sekadar buang air di dalamnya. Terdapat pula beberapa warung yang jual makanan dan minuman agar para pengunjung tidak kelaparan. Bagi Anda yang tidak membawa bekal, maka dapat membelinya di warung warung sekitar selama berada di Wisata Batu Karst Pundo Siping ini.
Karena letaknya yang berdekatan dengan empang, maka Anda juga bisa memancing ikan di sekitarnya. Bagi para pecinta aktivitas ini, Anda hanya perlu menyewa peralatan di pengelola empang untuk mencari seekor ikan. Tak hanya alat pancing, Anda juga dapat membeli umpan agar ikan lebih mudah ditangkap. Dengan begitu, Anda bisa menyantap olahan ikan dengan bumbu khas Sulawesi yang mampu menggoyang lidah para wisatawan.